72 Hours Itinerary to Visit Paris



Bonjour à tous!

Sebagai kota kedua terbanyak dikunjungi di dunia, Paris menawarkan banyak tempat wisata menarik untuk kita nikmati, mulai dari landmark populer, kafe klasik, hingga berbagai museum seni, semuanya ada di ibukota negara Prancis ini.

Jika kamu berencana untuk mengunjungi Paris dan kota-kota lainnya, at least luangkan waktu sekurang-kurangnya tiga hari, so you can cross off the list, but also not feeling too in rush!


Sebelum kita mulai hot spots jalan-jalan, here is few important things you have to know before visiting Paris:

  1. Paris memiliki salah satu sistem transportasi yang walaupun sangat mudah dijangkau, tapi juga kompleks dengan varian rute yang cukup njelimet. Tidak ada salahnya meluangkan waktu sebentar, untuk mempelajari setidaknya, rutemu dari bandara atau stasiun ke penginapan (atau tempat pertama yang dituju). Kamu bisa cek disini untuk peta rutenya, dan juga bisa memanfaatkan Google Maps yang sangat up to date dan detil. Untungnya di tempat-tempat umum, Paris nggak pelit papan arah nih. Jadi kalian bisa banget buat ngikutin tanda-tanda yang ada.
  2. Untuk berpindah dalam kota, kalian bisa menggunakan subway yang biasa disebut dengan Metro, dan juga bus, yang cukup tepat waktu dan banyak banget tersedia hampir di semua titik kota. Tiket untuk turis, bisa memakai tiket satuan point to point atau yang biasa disebut dengan carnet, ataupun dengan semacam city pass. Pembayaran dengan mesin printing ticket, 1.9 Eur per lembar (carnet) atau 1.7 Eur jika pembelian langsung booklet 10 lembar, hanya di beberapa Stasiun besar tertentu.
  3. Pakai sepatu senyaman mungkin! Hampir semua jalanan Paris terdiri dari paving block bebatuan atau cobble stones yang pastinya nggak ramah buat high heels dan sandal bersol tipis. Terlebih kalau kalian akan mampir ke area Montmartre yang notabene adalah perbukitan dengan banyak anak tangga!
  4. Kafe dan restoran di Paris rata-rata akan menyerahkan durasi makan ke customer. Ngga ada namanya makan diburu-buru. Jadi jika restoran penuh dan kamu berada di waiting list, kamu harus rela benar-benar menunggu. Selain itu, hidangan penutup di Paris selalu disajikan terakhir. Mereka ngga akan mengeluarkan dessert kalau salah satu yang duduk di meja masih makan makanan utama. If you want to eat your dessert side by side with your main dish, then you need to request it!
  5. Seperti kota besar pada umumnya, kita harus tetap waspada. Jaga baik-baik barang kita, terutama saat berada di metro ataupun tempat-tempat turis lainnya. Jangan menerima barang apapun dari orang yang nggak kita kenal, atau menandatangani petisi atau formulir di tempat umum! Those are the common scams in Paris!
  6. Warga Paris, atau Prancis lebih umumnya, merupakan orang-orang yang proud of their roots, termasuk bahasanya. Bahasa Inggris memang bukan bahasa asing di Paris, tetapi mereka lebih memilih untuk berkomunikasi dalam bahasa Prancis. Jadi, bisa mulai dicicil ya untuk belajar beberapa general request or greetings in French.
  7. Ketika kamu ingin pesan air putih atau mineral, nggak perlu beli air botol. Di Paris, kamu bisa minta tap water atau air kran yang bisa diminum, dengan minta, "Une carafe d'eau s'il vous plait", yang tentunya gratis!

Now that you know the basics, allons-y!


THE FIRST 12HRS: NORTH OF THE CITY


Artistic Montmartre

Hari pertama tiba di Paris, masih jetlag sedikit nih dari overnight flight? Kita olahraga sedikit ya ke Montmartre! Bukit yang ada di sebelah utara kota ini, terkenal sebagai salah satu area artistik dan menjadi best viewpoint buat memandang kota Paris! Cherry on top, di puncak bukitnya juga terdapat basilika berkubah, The Basilica of Sacré Coeur de Montmartre!

Stasiun pemberhentian metro terdekat adalah Abbesses. Berada tepat di seberang pintu keluar, ada I Love You Wall (Le mur des je t’aime) yang merupakan dinding keramik yang ditulisi pernyataan I Love You dalam 192 bahasa. Well, ain't city of love without the je t'aime written in the wall, right?


Montmartre; personal document


Buat kalian para penonton Netflix series, Emily in Paris, pasti nggak asing dengan kafe pink iconic tempat Emily makan siang dengan Mindy. Yep, kafe La Maison Rose juga menjadi salah satu objek yang ga boleh ditinggalkan. Tapi jika kalian ingin makan disini, lebih baik buat reservasi karena kafe ini selalu ramai pengunjung! Restoran iconic lain adalah Le Consulat yang berhadapan-hadapan dengan toko wine La Bonne Franquette.

Karena berada di atas bukit, kalian akan menghadapi banyak anak tangga untuk menuju ke atas. Tapi tenang, sepanjang jalan, kita akan dimanjakan dengan berbagai toko dan kafe 'nyeni' khas Paris, juga banyak seniman yang menjajakan lukisannya loh. Selain tangga, juga terdapat funicular atau kereta dengan rel yang berada di lereng gunung. Sesampainya di atas bukit, kita boleh masuk ke dalam basilika gratis! Lalu sambil menunggu sunset, kita bisa banget duduk-duduk di anak tangga di depan basilika.

Basilica Sacre Coeur; personal document



Strolling Around Opera & Lafayette

Sebelum kembali ke hotel, sempatkan jalan-jalan sebentar di area Opera, yang berada tepat di bawah Montmartre. Berfoto di depan gedung Opera Garnier, cuci mata dalam Passage Jouffroy, atau mulai nyicil belanja di Galeries Lafayette? Semua spot-nya berdekatan nih. Tapi jangan lupa naik ke atas Galeries Lafayette buat menikmati indahnya Paris di malam hari!

Pemandangan dari rooftop Galeries Lafayette Opera; personal document

Anyway, jika kalian kelaparan setelah jalan-jalan malam, mampir ke kedai-kedai kebab yang notabene banyak banget di area Opera ini. Salah satunya, Maître Kebabier. Kebab disini jangan disamakan sama yang ada di Indonesia yah, karena porsinya super gede dan padet! Cukup bayar sekitar 8-10 Euro, kamu udah bisa bawa pulang kebab halal plus kentang plus 1 minuman dingin. Ohya jangan lupa saus favoritnya, Algerienne sauce!

Take Away Kebab; personal document




36HRS: ART-TRACTION!


Ingest Rue de Rivoli

Hari kedua di Paris! Diawali dengan brunch cantik di Angelina. Berlokasi di Rue de Rivoli, kafe bergaya klasik ini menawarkan banyak jenis kue sampai hidangan utama, dan juga jangan sampai kelewatan, cokelat panasnya yang paling enak dan creamy! Reservasi tidak wajib, tapi jika kalian lebih dari 4 orang sepertinya lebih baik pesan tempat dulu, karena antriannya nggak main-main!

Angelina; personal document

Selesai makan, kita bisa menyeberang ke Jardin des Tuileries atau ke Jardin du Palais Royal yang berada beberapa blok ke timur. Sebagai taman kota, kedua tempat ini bisa menjadi pilihan santai tanpa dipungut biaya, ala warga lokal.

Jardin Palais du Royale, Le Musset; personal document


Masih di deretan Rivoli, juga terdapat restoran Le Musset dengan hiasan bunga biru yang cantik banget buat difoto! Ohya di Paris, banyak banget nih restoran-restoran dengan fasad berbunga-bunga yang adeem dilihatnya.


The Louvre

Menjelang siang ke sore, saatnya berkunjung ke museum paling terkenal di seantero dunia, The Louvre! Dengan luas 160,000 sqm, lebih dari 400 ruang pameran, dan memiliki lebih dari 35,000 karya seni, pastikan kamu punya cukup waktu untuk kesini, karena sepertinya walaupun menyisihkan 3 jam, masih berasa ngebut banget!

Louvre; personal document


Dengan membayar tiket masuk seharga 17 Euro, kita sudah bisa mengunjungi seluruh area museum seharian. Best day to visit adalah hari Jumat, karena jam kunjung yang paling panjang: 9 pagi sampai dengan 9.45 malam! Dan take note, Louvre tutup setiap hari Selasa!

Untuk makan malam, hanya berjarak sekitar 1.5 km dari Louvre, ada restoran Afrika, Malibu, yang menyajikan ayam panggang halal lengkap dengan nasi dan berbagai saus juga pisang goreng sebagai lauk pelengkap. Cukup bayar 19 Euro per porsi (yang ternyata lumayan gede nih bisa dimakan dua kali), kita udah bisa makan kenyang!

Malibu Restaurant; personal document



Sparkling Trocadero

Menikmati city of lights belum lengkap jika belum datang ke Menara Eiffel di malam hari. Mampir ke Trocadero sebelum o'clock time, atau sebelum jarum panjang ke angka 12, untuk bersiap menyaksikan gemerlapnya landmark paling populer di Paris ini. Dengan lampu yang berkerlap-kerlip selama 1 menit full, pastikan jangan sampai ketinggalan, atau kita harus menunggu 1 jam lagi.

Trocadero; personal document




60HRS: EVERLASTING PARIS


Seine Tour Eiffel

Tour Eiffel, Pont de l'Alma lokasi kecelakaan Lady Diana, Seine; personal document


Hari ketiga di Paris, saatnya menyusuri sungai Seine, atau sungai utama yang membelah kota Paris. Kalau menyewa Seine Cruise cukup pricey, kita bisa banget loh menikmati sungai dari tepian sambil jajan-jajan street food di sekitar Carousel de la Tour Eiffel, yang berada tepat di depan menara Eiffel. Dibanderol dengan harga sekitar 2-7 Euro, berbagai food truck menjajakan cemilan mulai dari crepes, churros, sampai pretzel dan kopi panas!

Carousel de la Tour Eiffel, personal document


Menikmati menara Eiffel juga bisa dari berbagai sisi nih. Selain taman Trocadero, viewpoint dari jembatan juga nggak kalah cantik, Pont de l'Alma, Pont Debilly, dan juga Pont de bir Hakeim bisa jadi beberapa opsi untuk foto dengan Menara Eiffel sebagai background. Bukan hanya jembatan, menara Eiffel di antara gedung Paris juga menjadi favorit para turis! Kalian bisa mampir ke Rue de l'Université atau Avenue de Camoens sebagai opsi lain!

Rue de l'Universite & Av de Camoens, personal document


Dari Avenue de Camoens, hanya berjalan sekitar 100 meter, kalian bisa menemukan taman kecil di belakang Musee de l'Homme, yang bisa dibilang hidden gem buat kalian para Eiffel Tower photo hunter. Tamannya masih sepi dan cukup banyak pohon teduh.

Hidden gem! Personal document


Masih di sekitar jarak pandang Eiffel, belok ke kafe Carette untuk menikmati brunch berbagai pastry termasuk croissant dengan jus buah dan cokelat panas! Seperti biasa, karena merupakan salah satu kafe yang wajib dikunjungi, kalian harus rela antri panjang untuk bisa duduk di area terasnya. Tapi jika duduk di dalam tidak ada masalah, justru kita bisa duduk lebih cepat loh!

Carette, personal document



Serene Grande Mosquée or Old Notre-Dame

Mengintip pesona lama Notre-Dame bisa menjadi pilihan menghabiskan siang. Berada di tepian Selatan Sungai Seine, Katedral Notre-Dame yang diapit oleh banyak toko buku unik dan penjaja barang seni, menjadi salah satu objek yang nggak bisa dilewatkan. Kalau kalian pernah menonton film Before Sunset, pastinya sudah nggak asing dengan toko buku Shakespeare and Company, yang bisa kalian temui disini.

Grande Mosquee; personal document


Selain Notre-Dame, kita juga bisa melihat sisi lain Paris di area Grande Mosquée. Kental dengan atmosfer Maroko, masjid raya kota Paris ini terbuka untuk umum, karena terdapat area ramah turis dari berbagai kalangan. Jika lapar, kita bisa mampir ke belakang masjid untuk mencicipi teh mint dan hidangan moroccan foods lainnya, Restaurant La Mosquée de Paris.

Restaurant La Mosquee de Paris; personal document




Windows Shopping at Champs Élysées



Sebelum petang menjelang, sempatkan mengunjungi salah satu landmark khas Paris lain, sunset in Arc de Triomphe! Jika masih ada waktu, kalian juga bisa masuk untuk menaiki rooftop dengan membayar sebesar 13 Euro.

Dior, Arc de Triomphe, PSG Flagship Store; personal document

Puas berfoto, langsung berjalan lurus di seberang timur, ada pusat perbelanjaan terkenal lain di Paris, Champs Élysées. Membentang sepanjang 1.9 kilometer dengan lebar 70 meter, jalan utama yang diisi oleh berbagai brand papan atas dan restoran ciamik ini, selalu ramai pengunjung. Disini kalian bisa memanjakan mata dan berbelanja mulai dari Longchamp, Sephora, Dior, Louis Vuitton, Channel, Zara, Adidas, dan masih banyak lainnya. Bagi kalian yang menyukai football club Prancis, juga bisa mampir ke flagship store Paris Saint Germain. Jangan lupa untuk belok ke Ladurée, untuk menikmati sliced cake dan macarons cantik warna-warni.

Laduree; personal document



LAST 12HRS: CHASING SUNRISE


Triangle of Sun Rays

One thing I never knew I needed, lihat matahari terbit di Louvre! Datang pagi-pagi, jalanan masih sepi, metro lengang, ngga banyak photobomb, dan yang pasti, ternyata sebagus itu pas sinar matahari pagi jatuh di atas segitiga kaca Louvre. Selain spot ini, kalian juga bisa menyaksikan sunrise di taman Trocadero, Basilika Sacré Coeur, dan sepanjang Sungai Seine.

Louvre; personal document



That's it! That's your 72 hours in Paris.
Sebenarnya masih banyak banget tempat menarik lain yang bisa dikunjungi di city of love ini. Jika kamu punya tempat lain yang nggak boleh dilewatkan selama jalan-jalan di Paris, tambahkan di kolom komentar di bawah yah!

Au revoir!


Artikel terkait:

Comments

  1. Keren kak....
    sharing pengalaman yg bisa sgt bermanfaat bagi yg ingin berkunjung ke Paris.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin semoga bermanfaat, makasii sudah dibaca 😊

      Delete
  2. Mantap mb Bila 👍👍

    ReplyDelete
  3. Keren Kakaa Nabill.....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts