10 Reasons Why You Should Start to Write! (and How to Stop the Excuses)

cr: FastCompany

"Biar apa sih ngeblog itu?"
"Kok bisaa nulis sebanyak itu?"
"Sejak kapan nulis?"

Beberapa kalimat di atas adalah pertanyaan yang tak jarang dilemparkan oleh sebagian orang kepada para penulis, atau pada case ini, blogger. Banyak orang akan menjawab dengan versinya masing-masing. Bagi saya, ada 10 alasan mengapa saya dan kalian, alias kita semua, sebaiknya mulai menulis. Sesingkat apapun tulisan kita, sesederhana apapun bahasa kita. Perlu digarisbawahi bahwa 'menulis' tidak hanya terbatas melalui media online atau blog saja. Bisa juga dengan jurnal, diary, dan lain sebagainya. Tapi, sebenarnya mengapa kita harus menulis? These are why.


1. PENGHILANG STRES

Mayoritas penulis setuju bahwa dengan menulis, dapat membantu kita melepaskan emosi berlebih, membuat pikiran lebih tenang dan damai. Dalam salah satu studi yang dilakukan oleh Harvard Medical School menyatakan bahwa menulis membantu mengobati trauma dan mengekspresikan diri (cek disini). Hal ini disebabkan karena otak bekerja lebih rileks dengan menuangkan isi pikiran ke dalam suatu media. Selain itu salah satu researcher dan psikolog University of Texas, James Pennebaker, menemukan bahwa dengan rajin menulis jurnal, dapat memperkuat perkembangan T-Lymphocyte atau salah satu tipe sel darah putih yang memainkan peranan penting dalam imunitas tubuh (baca lebih lanjut).

Kalau menurut saya sendiri, menulis akan secara otomatis menenteramkan hati dan pikiran. Untuk dapat merangkai kata, kita diharuskan fokus pada apa yang akan kita tulis. Dan dengan sendirinya, fisik kita akan mencari ketenangan dan di bawah alam sadar kita akan melepaskan semua penat yang membebani untuk tujuan tersebut.
  

2. MEMBUAT KENANGAN BERTAHAN LEBIH LAMA 

Jika ada hal yang membuat semua manusia bersatu untuk merespon dengan jawaban yang sama, salah satunya adalah keinginan untuk re-live momen-momen indah atau mengesankan yang sudah lalu. Tak sedikit para kreator film dan fiksi menciptakan mesin waktu untuk melihat kembali ke masa lampau. Yang sebenarnya, para penulis sudah terlebih dahulu menjadi time traveller. Yep! Menulis suatu event atau kejadian yang pernah dialami, memberikan manfaat tersendiri bagi para penulis maupun pembacanya. Dengan tulisan yang runtut dan deskripsi yang baik, kita dapat membawa diri kita dan para pembaca ke masa yang sudah lewat. Kenapa tidak vlog saja? Atau foto? Video? Jika membandingkan antar media, pasti akan mengandung kelebihan maupun kekurangan. Bagi saya, menulis memiliki kesan romantis tersendiri. Kita memang tidak bisa melihat secara langsung dengan mata fisik kita. Tapi, siapa sangka daya imajinasi dan mata batin kita akan lebih terbuka sehingga kita bisa membuat momen itu sebebas pikiran kita berkreasi.


3. MEMBANTU BERKOMUNIKASI DENGAN LEBIH BAIK 

Dalam beberapa hal, menulis juga dapat membantu mempersiapkan bahan pembicaraan ataupun diskusi. Tidak jarang, kita sudah menyusun kata-kata di hati, tapi ketika tiba saat mengungkapkan, mendadak lupa dan gelagapan. Siapa nih yang sering gini? Soalnya bukan cuma satu dua kali saja saya juga termasuk ke dalam kategori ini! Namun dengan menulis, kita akan melatih diri untuk menganalisa apa yang akan kita ungkapkan, dan runtutan kalimat agar informasi atau ide yang akan dikeluarkan dapat tersampaikan dengan lebih jelas. Dengan menulis rutin, secara tidak langsung akan membantu melatih cara berkomunikasi kita sehingga akan membiasakan diri meningkatkan komunikasi verbal.        


4. TULISAN ADALAH MEDIA KOMUNIKASI YANG LEBIH MUDAH BAGI SEBAGIAN ORANG

Tidak semua orang dapat mengungkapkan yang ada di pikirannya dengan baik secara verbal maupun langsung. Menulis, adalah salah satu cara untuk menyampaikan gagasan secara tidak langsung. Terkadang ada beberapa momen yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata lisan. Dengan menulis, kita bebas mengekspresikan diri dan di saat yang sama menyusunnya dengan cermat.


5. TAMBAHAN UANG SAKU

Di era serba digital saat ini, bukanlah hal yang tidak mungkin untuk mendapatkan uang saku tambahan dengan bantuan media online. Salah satunya dengan menulis. Jika kita bukan termasuk penulis profesional yang berada di bawah naungan agensi resmi, alias penulis-penulis bebas, kita dapat menulis di platform-platform tertentu, dan mengikuti prosedur yang sudah ditawarkan untuk mengubah tulisan kita menjadi salah satu sumber pendapatan. Biasanya dengan menyetujui untuk memasang iklan di laman website.


6. MEMPERLUAS WAWASAN

Tak jarang saat kita sedang menuliskan suatu ide atau merekam satu kegiatan yang telah lalu, kita mengalami apa yang sering dihadapi oleh para penulis, yaitu, kehabisan ide. Nah gimana tuh haha. Sebenarnya bukan karena tidak tahu apa yang akan dituliskan, melainkan tentang bagaimana sih cara penyampaian yang tepat. Jika sudah begini, biasanya ada 2 pilihan yang dapat diambil, mem-pause kegiatan menulis kita, atau meneruskan dengan mencari inspirasi di tempat lain. Opsi terakhir dapat dilakukan dengan banyak cara, dengan mencari related information di internet atau artikel-artikel lain, atau berdiskusi dengan orang lain. Dengan begitu secara tak langsung dengan menulis pun secara otomatis juga dapat menambah wawasan baru untuk penulis itu sendiri.


7. MELATIH KREATIVITAS

Kegiatan apapun termasuk menulis, jika dilakukan secara rutin, akan memengaruhi alam bawah sadar penulis untuk meningkatkan kualitas karya yang diciptakan, termasuk dalam hal ini mutu dan estetika. Begitu juga dengan menulis. Jika dilihat dari perjalanan awal blog saya, artikel-artikel yang saya tulis kurang menarik dalam hal estetik. Semakin ke sini, saya selalu ingin mempercantik tampilan di samping isi dari tulisan itu sendiri.


8. MENCIPTAKAN IDE

Sejalan dengan mengembangkan wawasan, dengan menulis, sesekali ide baru dapat terlintas di benak kita. Jika kita sedang menuliskan ulang kegitaan plesiran selama liburan kemarin, rupanya ada baiknya juga jika kita berbagi mengenai pengurusan visa ataupun perencanaan finansial di artikel terpisah. Nah dengan menulis, kita dapat mengembangkan pola pikir atau ide yang sudah ada, menjadi lebih luas lagi cakupannya dan lebih detail penyampaiannya.


9. ME TIME (UNDERSTAND & FIND OURSELVES)

Hidup di zaman yang serba cepat dan derasnya arus informasi komunikasi ini, sangat mudah untuk kehilangan jati diri sendiri. Tidak tahu apa yang diinginkan, tidak mudah untuk menyatakan pendapat, malu akan mengekspresikan diri, cenderung hanya mengikuti arus tanpa tahu tujuan, merupakan beberapa contoh ciri-ciri tergerusnya pribadi sendiri. Seringkali kita lupa oleh keinginan dan cita-cita yang selalu kita dambakan sejak kecil. Kita dikaburkan dari mimpi-mimpi. Hanya untuk menjadi budak pergerakan zaman tanpa perasaan. Bukan hanya sekali dua kali kita mudah sekali ragu dengan apa yang kita percayai hingga kita tidak tahu lagi dasar seperti mengapa kita melakukan satu hal.

Dengan menuangkan suara pikiran kita ke dalam suatu media tertulis, kita dapat menggali diri sendiri. Sesungguhnya apa sih yang kita percayai? Pemikiran seperti apa yang ada di dalam otak ini? Perasaan kosong yang disibukkan oleh rutinitas sehari-hari dapat dihangatkan kembali dengan menulis. Berhenti sejenak dari notifikasi social media, turn the noise off. Menulis mengenai mimpi dan tujuan hidup adalah salah satu konten yang dapat melunakkan jalan pikiran yang kaku. Bukan hanya penting untuk mengingatkan akan alasan pertama kita melakukan suatu hal, tetapi juga sebagai penyegar pikiran agar kita tetap align on track.


10. BE INSPIRATION, SPREAD POSITIVITY

Dan tentunya alasan yang dapat digunakan oleh setiap orang mengapa kita perlu menulis adalah berbagi. Sudah kodratnya manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan orang lain dan di saat yang bersamaan, ingin merasa dibutuhkan. Menulis bukanlah didasarkan akan keinginan menonjol di antara kerumunan. Namun, pada dasarnya jika kita memiliki suatu kenangan atau cerita yang layak untuk dibagikan, mengapa tidak? Untuk dapat survive di dunia ini, kita berusaha memberikan kebermanfaatan diri kepada lingkungan maupun orang sekitar. Percayalah jika kita menulis sesuatu, mungkin mendapatkan uang saku atau memiliki kenangan adalah satu hal yang dapat kita peroleh. Namun, jika tulisan kita dapat berguna atau bahkan menginspirasi bagi orang lain, hal ini merupakan kebahagian tersendiri bagi para penulis. 


* * * * * * * * * *

Image result for confused
cr: npr.org (stockphoto)

Namun, tentu kita setuju bagi sebagian orang yang jarang menulis, aktivitas menulis merupakan duri dalam daging. Sulit sekali untuk memulai. Harus dipahami bersama, semua kegiatan itu lazim jika terasa sulit di langkah pertama. Berikut adalah sebagian kecil bagaimana cara mengatasi kesulitan awal saat menulis:


A. DONT KNOW HOW TO WRITE

Alasan ini biasanya merupakan hal terbesar yang menjadi momok bagi para pemula. Tidak tahu apa yang harus ditulis, bagaimana jika nantinya jelek? Bagaimana jika tidak ada yang menyukai tulisanku? Ga punya ide! ==> Adalah serentetan kalimat yang sudah mem-block ide. Stop. Kita bisa menulis apa saja. Tentang apa saja. Dan tidak perlu khawatir mengenai audiens. Satu hal yang sering saya camkan ketika menulis, saya menulis untuk diri saya sendiri. Jika saya sudah berniat untuk merekam suatu peristiwa dengan tulisan atau bahkan tips dan trik untuk saya sendiri, tentunya segi positif sudah mulai terbangun. Saya menginginkan yang terbaik untuk saya. Karena jika untuk diri sendiri saja jelek, apalagi untuk orang lain? Bila memang ini sudah yang terbaik yang bisa saya berikan, dan masih saja ada orang yang mencemooh tulisan saya, ambil sisi positifnya. Tidak ada yang lebih membangun manusia daripada pengalaman dan kritik. Dan kita harus ingat bahwa kita tidak bisa menyenangkan setiap orang. So stop pleasing everyone, it's ok to have haters sometimes.

Jadi mulailah menulis, sependek apapun tulisan itu, sesederhana apapun bahasanya, mulailah menulis. Mulai dari caption foto, instastory, diary, dan seterusnya. Bocoran singkat, sebaiknya dalam menulis kita meminimalisir pengulangan kata sebisa mungkin. Perkaya vocabulary kita, hilangkan semua kata-kata yang tidak perlu. Agar lebih mudahnya lagi, menulislah seperti kamu berbicara. Iya, bener. Hal ini akan mempermudah kata-kata mengalir melalui jari jemari.

Tips lain untuk menulis pertama, perbanyaklah membaca buku atau artikel. Boleh lho kita take note dari para penulis profesional, bagaimana sih cara menyampaikan ide yang baik? Asalkan jangan copycat alias mencontek yaa. Katanya sih to write better, read more!


B. HAVING NO TIME

Sudah supersibuk sama kerjaan malah disuruh nulis? Yang bener aja....
Nah ini nih mindset yang perlu diubah. Jika bukan penulis profesional alias yang menjadikan menulis sebagai profesi utama, tidak ada yang menargetkan kita harus menyelesaikan tulisan kapan dan sebanyak apa lho. Semuanya tergantung pada diri kita sendiri. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, menulis bukan berarti kita harus duduk terpekur menyelesaikan satu novel atau mempublikasikan blog online. No! Bisa dimulai dengan menulis jadwal atau to-do-list yang harus dilakukan selama seharian ini atau sepekan ke depan. Intinya sih menuangkan ide dan pikiran ke media tertulis. Tapi alasan tidak punya waktu sebenarnya bisa disiasati dengan mulai menulis hal-hal kecil terlebih dulu.


C. NO NO YOU WRITE, I'LL READ

Kalau semua orang nulis, siapa dong yang baca? Lo aja deh yang nulis.. gue yang baca...
Menulis tidak sama dengan tidak membaca ya guyss. Justru dengan menulis, secara alam bawah sadar kita akan lebih sering membaca. Kita ingin tahu, bagaimana cara meningkatkan tulisan kita, apa saja sih informasi yang berhubungan dengan yang sedang kita tulis? Sampai ingin menengok kemampuan menulis orang lain sehingga kita dapat mempelajari satu dua hal darinya. Malah mayoritas penulis pasti memiliki penulis lain yang dijadikan favorit, yang artinya tentu saja, mereka juga banyak membaca karya-karya orang lain.



Jadi.... bagaimana, ingin menulis apa hari ini? :D

Comments

Popular Posts