Tips & Panduan Mengurus Visa Australia Mandiri
cr: dokumen pribadi |
Hi guys! Saya kembali lagi dengan konten kunjung-berkunjung alias liburan! Nah bagi kalian yang sedang merencanakan atau yang masih galau dengan tujuan untuk berlibur, ada baiknya untuk mempertimbangkan Australia menjadi salah satu opsi liburan! Bukan hanya objek maupun pilihan yang ditawarkan oleh negeri kangguru ini, namun juga kemudahan dalam pengurusan visa, menjadi daya tarik tersendiri.
Yes! Kali ini saya akan sedikit sharing terkait pengalaman pribadi saya dalam mengurus visa turis secara mandiri ke benua yang berada di selatan Indonesia ini. Perlu diperhatikan bahwa yang saya jelaskan di bawah ini adalah untuk registrasi visa turis secara online. Sejak November 2017, pihak imigrasi Australia telah menyediakan jalur online bagi warga Indonesia. Yang notabene sangat menghemat biaya karena cukup mendaftar online tanpa perlu ongkos ke kedutaan. Selain itu, sangat fleksibel karena dapat disimpan sebagai draft dan paspor maupun dokumen asli lainnya tetap dapat kita pegang. Seperti apa prosesnya? Check it out!
cr: instagram @kedubesaustralia |
Dokumen yang Harus Dipersiapkan
Sebelum kita memasuki ke tahapan pembuatan visa turis, ada baiknya kita mempersiapkan dokumen-dokumen penting sebagai syarat registrasi. Berikut adalah dokumen yang diperlukan per Agustus 2018:
- Form aplikasi yang sudah komplit (isian yang disediakan pada website).
- Paspor (halaman yang tersertifikasi, yang ada foto dan keterangan paspornya), termasuk riwayat perjalanan sebelumnya yang pernah dilakukan. Jika punya paspor lama, bisa dilampirkan juga.
- Dokumen kependudukan nasional, atau berupa KTP dan SIM.
- Pas foto berukuran 45 mm x 35 mm terbaru, tidak boleh melebihi 6 bulan terakhir. Foto cukup sampai bahu, berlatar belakang putih tanpa editan, dan harus jelas telinga dan bentuk mukanya (kecuali bagi yang berkerudung, yang penting jelas wajahnya--tidak berkacamata maupun senyum berlebihan). Gampangnya sih, kalau ke percetakan atau studio foto, tinggal bilang ke fotografernya untuk keperluan visa. Biasanya mereka sudah paham. Untuk pendaftaran online, bisa juga mengunggah foto berukuran 4 cm x 6 cm.
- Akta kelahiran, tidak perlu diterjemahkan.
- Kartu keluarga, juga tidak perlu diterjemahkan.
- Rekening koran, biasanya selama 3 bulan terakhir. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan kita apakah stabil dan mencukupi kebutuhan kita selama di Australia.
- Slip gaji, biasanya selama 3 bulan terakhir. Selain sebagai elemen pendukung finansial, dokumen ini untuk memperkuat keterangan kita bekerja, tidak akan mencari kerja di Aussie, dan pasti akan kembali lagi ke tanah air.
- Surat keterangan kerja, juga untuk memperkuat pernyataan kita akan pulang ke Indonesia.
- Tiket pesawat pulang dan pergi.
- Itinerary selama di Australia. Dokumen ini bersifat opsional
Karena merupakan visa online, maka kita hanya perlu meng-scan dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk pdf atau gambar (jpg, jpeg, png, dst.), dan menguploadnya melalui website resmi Australian Government - Department of Home Affairs. Pastikan file yang kita unggah menggunakan resolusi yang cukup baik dan tidak melebihi 200 kB per buahnya. Untuk official remarks-nya, bisa dicek di halaman ini: visitor visa (subclass 600) tourism stream: document checklist. Sebelum melakukan pengajuan, ada baiknya kita sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari, termasuk memantau durasi pengerjaan visa yang dapat dicek di situs resmi imigrasi Australia ini.
Langkah Pengajuan Visa Online
Jika kita sudah menggenggam dokumen yang dibutuhkan, kini saatnya untuk mengisi form aplikasi dan mengunggah dokumen persyaratan. Pastikan koneksi internet yang kalian pakai lancar ya!
- Pertama-tama, kita diwajibkan membuat akun di website resmi imigrasi Australia (ImmiAccount). Cukup ikuti langkah-langkah yang sudah disediakan. Jika sudah berhasil membuat akun, kita dapat memverifikasinya lewat email (cek email, akan ada link verifikasi dari immi website). Satu akun immi dapat digunakan untuk mendaftarkan beberapa aplikan. Jadi tidak perlu membuat banyak akun jika bepergian lebih dari 1 orang.
- Login ImmiAccount, dan pilih New Application. Kemudian pilih Visitor dan Visitor Visa (600).
- Langkah berikutnya cukup menjawab pertanyaan halaman demi halaman sesuai kondisi asli kita. Karena terdiri dari 20 halaman, situs ini juga menyediakan opsi penyimpanan draft agar mencegah hilangnya data yang sudah diisi karena gangguan-gangguan pengunggahan dsb.
- Isi tujuan dan latar belakang pembuatan visa senormal mungkin, misalnya untuk pergi liburan.
- Isi semua pertanyaan, termasuk untuk significant dates which applicant needs to be in Australia. Isi sesuai dengan itinerary tiket pesawat kita.
- Untuk pertanyaan jumlah kunjungan yang direncanakan seperti di bawah ini, ada baiknya jika memilih Yes, bagi yang sudah konfirm ingin apply multiple entries. Namun jangan lupa dilampirkan juga tiket bookingnya. Perlu diperhatikan bagi yang hanya ingin liburan sebentar, cukup memilih Up to 3 months sebagai Length of stay. Bagi yang menggunakan Up to 6 months dan selebihnya, perlu melampirkan hasil medical check up
- Setelah mengisi seluruh pertanyaan, jangan lupa untuk meng-attach dokumen pendukung, sesuai kategori. Dokumen yang wajib diunggah merupakan foto, paspor (termasuk scan riwayat perjalanan) dan berkas nasional seperti KTP dan KK. Yang lainnya merupakan dokumen yang direkomendasikan, tapi tetap saja kita harus mengunggahnya agar lebih meyakinkan. Jangan lupa juga untuk mengecek jawaban seluruh pertanyaan. Karena list pertanyaan yang cukup panjang, bukan tidak mungkin jika ada satu atau dua pertanyaan yang luput oleh perhatian kita.
- Usai semua langkah dilakukan, cukup klik submit application, dan masuk ke tahapan pembayaran menggunakan kartu kredit atau Pay Pal. Biaya visa ini sebesar 140 AUD, dan charge kartu kredit sebesar 1,85. Jadi total pembayaran adalah 141,85 AUD atau berkisar 1,5 juta rupiah. Jika pembayaran sukses dilakukan, receipt akan tersedia dan dapat kita download.
- Status aplikasi kita akan berubah menjadi Submitted, dan akan muncul durasi pemrosesan visa di bulan sebelumnya. Lama durasi ini adalah rata-rata pemrosesan visa satu bulan terakhir (sesuai tanggal cut off yang tertera).
Pasca Aplikasi
Pasca aplikasi adalah saat yang paling mendebarkan karena kita berada dalam masa penuh penantian. Untuk lama durasi, sebenarnya tidak ada yang tau kepastiannya, dan belum tentu juga sesuai dengan rata-rata durasi di bulan sebelumnya. Ketika saya mendaftar, di bulan sebelumnya pengerjaan visa bisa selesai dalam jangka waktu 19-24 hari. Dan saya melakukan kesalahan karena tidak mengecek terlebih dahulu. Alhasil saya sangat deg-degan karena saya baru submit application H-16 keberangkatan. Syukurlah rupanya cukup 10 hari proses (termasuk hari weekend) dan visa saya keluar di minggu yang sama dengan tanggal keberangkatan saya. Belakangan saya tau untuk proses pengerjaan bulan itu rata-rata 23-27 hari.
Selain penantian penuh harap, tak ada salahnya untuk kembali mengecek aplikasi kita, apakah ada keterangan yang tertinggal atau salah, termasuk dokumen yang gagal atau lupa ter-upload. Kemarin saya juga miss satu pertanyaan. Jika terjadi seperti ini, tidak perlu panik karena pihak imigrasi sudah menyediakan form untuk meng-update aplikasi kita. Memang kita tidak dapat mengedit manual. Melainkan kita harus mengirim dan menjelaskan keterangan mana yang perlu diperbarui. Pilihan Notification of change in circumstances ini tersedia di halaman aplikasi yang sama. Jika ada dokumen yang ingin diperbarui (attachment) cukup mengunggahnya kembali di pilihan attachments, dan tetap mengirim form Notification of change in circumstances.
Pasca aplikasi adalah saat yang paling mendebarkan karena kita berada dalam masa penuh penantian. Untuk lama durasi, sebenarnya tidak ada yang tau kepastiannya, dan belum tentu juga sesuai dengan rata-rata durasi di bulan sebelumnya. Ketika saya mendaftar, di bulan sebelumnya pengerjaan visa bisa selesai dalam jangka waktu 19-24 hari. Dan saya melakukan kesalahan karena tidak mengecek terlebih dahulu. Alhasil saya sangat deg-degan karena saya baru submit application H-16 keberangkatan. Syukurlah rupanya cukup 10 hari proses (termasuk hari weekend) dan visa saya keluar di minggu yang sama dengan tanggal keberangkatan saya. Belakangan saya tau untuk proses pengerjaan bulan itu rata-rata 23-27 hari.
Selain penantian penuh harap, tak ada salahnya untuk kembali mengecek aplikasi kita, apakah ada keterangan yang tertinggal atau salah, termasuk dokumen yang gagal atau lupa ter-upload. Kemarin saya juga miss satu pertanyaan. Jika terjadi seperti ini, tidak perlu panik karena pihak imigrasi sudah menyediakan form untuk meng-update aplikasi kita. Memang kita tidak dapat mengedit manual. Melainkan kita harus mengirim dan menjelaskan keterangan mana yang perlu diperbarui. Pilihan Notification of change in circumstances ini tersedia di halaman aplikasi yang sama. Jika ada dokumen yang ingin diperbarui (attachment) cukup mengunggahnya kembali di pilihan attachments, dan tetap mengirim form Notification of change in circumstances.
Tidak perlu mengecek situs immi setiap hari, karena apapun hasilnya nanti, akan dikirim ke email yang sudah terdaftar. Semua keterangan aplikasi yang ada di website akan otomatis juga berubah. Bagi visa yang granted atau berhasil, tidak perlu dicetak. Karena nantinya sistem imigrasi bisa membaca keterangan visa kita secara otomatis. Sebagai tambahan, proses imigrasi di Australia cukup cepat dan mudah, tapi tidak ada stempel imigrasi! Haha. Bagi yang mengoleksi cap imigrasi di paspornya harus tabah tidak ada kenang-kenangan karena semua serba digital.
Demikianlah tahapan proses pengajuan visa online Australia secara mandiri. Cukup mudah kan? Selamat mengurus, guys! Good luck!
Ini bermanfaat banget..thank
ReplyDeleteIni bermanfaat banget..thank
ReplyDeleteSamasama mas, thanks for reading!
DeleteKtp mesti scan bolak balik ga?
ReplyDeletehi icha, kalo kemarin ga bolak balik sih.. cuma yg ada data diri kita aja. Smoga bermanfaat!
Delete