Pantai Tegar Putri, Pesona Ujung Galang
Hai guys! Ga kerasa ya, udah weekend lagi aja nih!
Jadi, apa yang kalian lakukan untuk melewati weekend kali ini? Mungkin ada yang sedang menikmati liburan di luar kota, bersantai bersama keluarga, atau sekedar membaca buku di rumah? Well, apapun itu, selama positive and makes us happy, it's ok lah yaaa ^^
Anyway!
Gue mau share dikit nih, kegiatan gue di Hari Sabtu nan cerah ini hehe.
Hari ini gue dan temen-temen kantor beserta keluarga masing-masing, refreshing sebentar nih, piknik di pantai yang baru dibuka untuk umum setahun belakangan ini, yang terletak di (hampir) ujung Pulau Galang Baru, Provinsi Kepulauan Riau, alias Pantai Tegar Putri.
Pantai yang bisa dibilang masih baru ini, berjarak sekitar 74 kilometer dari Kepri Mall, dan bisa ditempuh rata-rata sekitar 1,5 jam dari titik yang sama. Wooww jauh juga ya lumayan! Lebih jauh dari jarak Jakarta - Bogor nih! Haha. Karena kita harus 'keluar' dari Batam untuk bisa mencapainya, maka kita melewati jalur Trans Barelang, yang melintasi 3 pulau, Batam - Rempang - Galang (dan Galang Baru), dengan enam jembatan yang menghubungkan ketiganya. Asik nih, sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pemandangan khas orang pulau. Dari tanah gersang, lahan-lahan kosong yang masih ditumbuhi banyak pohon, sampai ladang-ladang jagung serta pisang, bisa kita temukan di area ini. Belum lagi pemandangan beberapa kapal dan perahu yang lalu-lalang di sekitar pulau nampak jelas dari jalur ini. Buat kalian yang belum pernah melintasi Trans Barelang, jangan khawatir perjalanan terganggu, karena jalur ini dijamin mulus sampai ujung Pulau Galang Baru, iya, halus banget! Tapi, gue gak menyarankan lewat di petang atau bahkan malam hari ya, karena selepas Pulau Batam, kita udah mulai jarang banget nemuin lampu penerangan jalan.
Kalau sudah menyeberangi jembatan enam, kira-kira 13 kilometer di depan kita akan menemukan papan nama Pantai Tegar Putri di sebelah kiri jalan, letaknya setelah deretan tebing rendah merah keunguan. Nah, dari sini perjalanan tidak akan semulus sebelumnya. Pasalnya, kita harus melewati off-road sejauh 2 kilometer untuk menuju bibir pantai. Jalanan berbatu di atas tanah merah ini merupakan jalur yang baru dibuka, untuk para pengunjung pantai. Hati-hati ya, karena jalur ini bagaikan membelah bukit menerjang lembah haha. Serius nih. But, it's worth it!
Ketika akan memasuki area pantai, kita akan melewati portal lalu petugas setempat akan menagih biaya masuk, yang kira-kira dikenakan 5000 rupiah per orangnya. Dari portal masuk hingga area parkir kendaraan tidak jauh, dan langsung menghadap ke pantai. Disini juga disewakan banyak pondokan atau saung atau gubuk. Namun, mungkin karena masih baru, gubuk-gubuk ini bebas digunakan pengunjung tanpa dikenai biaya tambahan. Untuk toilet umum, menurut gue walaupun kecil dan sederhana, tapi cukup bersih karena disediakan tempat sampah di luar toilet. Penggunaan untuk mandi yaitu sebesar 3000 rupiah saja, sedangkan buang air cukup 2000 rupiah. Murah banget kan?
Nah, waktu pertama keluar dari kendaraan, kita langsung bisa menyaksikan bibir pantai yang panjang dan luas banget! Mungkin, bisa mencapai satu kilometer sendiri panjangnya. Karena panjang dan luas, kita tidak perlu berdesak-desakan dengan pengunjung lain. Tenang, areanya cukup kok jika ingin berfoto private :P . Di tepiannya banyak ditumbuhi pohon rindang dan kelapa. Namun, dari deretan pepohonan hingga air laut hanya berupa hamparan pasir putih dan barisan buih ombak yang sudah pecah. MasyaAllah, bagus banget deh pantainya! Pantai ini cocok banget buat liburan keluarga. Karena ombaknya cukup aman untuk berenang, tidak besar namun masih terasa gelombang lautannya. Selain itu, untuk di bibir pantai bagian pengunjung ini, tidak terlihat bebatuan karang, sehingga relatif aman untuk bermain air tanpa harus khawatir melukai kaki dan tubuh. Di antara pepasiran putihnya pun, kita jarang menemui sampah, bangkai tumbuhan atau hewan laut, selain bunga-bunga laut dan kulit kerang kecil.
Jika menyusuri pantai ke bagian ujung kiri atau ke arah utara, kita bisa melihat barisan mangrove di kejauhan. Pasir disana cenderung lebih cokelat. Hal ini mungkin disebabkan juga oleh banyaknya batu karang yang memagari area tersebut. Disini kita bisa mendapati ganggang dan rumput laut yang hanyut terbawa arus ke pantai. Sedikit naik ke atas bukit landai, terdapat hamparan ilalang liar yang cukup instagrammable haha.
Tak berbeda jauh, jika kita berjalan ke bagian kanan pantai atau arah selatan, kita akan disapa oleh hutan mangrove yang otomatis memutus bibir pantai, seolah penanda lautan lepas sudah ada di balik area ini.
Untuk 'fasilitas' lain yang ditawarkan pantai ini adalah adanya beberapa ayunan yang menggantung dari pepohonan tepi pantai. Tampak juga kano yang sepertinya bisa digunakan untuk menyeberang, namun belum ada petunjuk lebih jelas jika ingin menyewanya.
Gimana? Cukup bagus kan pantainya??? Bagus laah. Bisa buat salah satu tujuan di bucket list kita kan? Semoga ke depannya, fasilitas yang ada menjadi lebih baik, dan kebersihan serta keindahan pantai tetap terjaga ya. Wonderful Kepri, Wonderful Indonesia.
cr : semua foto adalah dokumentasi pribadi
Comments
Post a Comment